Kamis, 03 Januari 2013

Contoh Kutipan, Abstrak dan Daftar Pustaka


MUI: FPI Ormas yang Penuh Tanggung Jawab 

JAKARTA – Aksi Front Pembela Islam (FPI) yang terkesan anarkis saat melakukan penertiban di lapangan, kerap kali mendapat pandangan negatif dari masyarakat.
Bahkan, berdasarkan catatan akhir tahun Wahid Institute, FPI tercatat sebagai organisasi masyarakat yang paling banyak menjadi pelaku pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan selama satu tahun ini(Abstrak).

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ahmad Cholil Ridwan, selama ini masyarakat hanya melihat akibat dari ulah FPI saja, tapi tidak pernah mencoba melihat apa penyebab FPI melakukan tindakan seperti itu.

“Selama ini masyarakat hanya melihat akibat dari apa yang dilakukan FPI saja, tidak mencoba untuk menelaah apa yang menyebabkan FPI melakukan tindakan itu,”(Kutipan) kata Cholil, saat dihubungi Okezone, Jumat (28/12/2012).

Cholil berpendapat, bahwa apa yang dilakukan FPI bersumber pada penegakan hukum di Indonesia masih jauh dari kebenaran. “Yang dilakukan FPI adalah berdasar kebenaran dari ajaran-ajaran Allah dan hadis nabi, mereka melakukan itu, karena memang aparat penegak hukum tidak bisa diandalkan,”(Kutipan) ujarnya.

Saat tindakan FPI dinilai melanggar hukum yang berlaku, sambug dia, anggota FPI pun siap menerima hukumannya. Bagi Cholil FPI merupakan organisasi yang penuh tanggung jawab.

“Kalau memang melanggar hukum, toh mereka juga siap di penjara, FPI itu penuh tanggung jawab. Sekarang, kalau penegak hukum bisa memberantas ajaran sesat seperti Ahmadiyah dan tindakan yang melanggar ajaran islam lainnya, tentu FPI tidak akan bertindak seperti sekarang,”(Kutipan) jelasnya.

Sebelumnya, Koordinator Program Wahid Institute Rumadi Ahmad, menyebutkan sebanyak 52 kasus FPI terlibat dalam pelanggaran kebebasan beragama selama tahun 2012, disusul kelompok masyarakat sebanyak 51 kasus, individu sebanyak 25 kasus, Majelis Ulama Indonesia (MUI) 24 kasus, dan tokoh agama 12 kasus.

Rumadi mengatakan, tindakan intoleransi yang dilakukan FPI dalam bentuk intimidasi maupun penyerangan fisik terhadap pihak-pihak yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Hal itu disebabkan oleh ideologi kekerasan yang sering dipraktekan para anggota FPI dilapangan dan lemahnya aparat penegak hukum dilapangan untuk menindak pelaku kekerasan. 



Source :
klik

Kutipan, Abstrak, dan Daftar Pustaka


 A. KUTIPAN 

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.


Jenis Kutipan :

Kutipan langsung.
Kutipan tak langsung.
Kutipan pada catatan kaki.
Kutipan atas ucapan lisan.
Kutipan dalam kutipan.
Kutipan langsung dalam materi.


Cara Penggunaan Kutipan :

I. Kutipan langsung

-> Yang tidak lebih dari empat baris :
Kutipan diintegrasikan dengan teks.
Jarak antar baris kutipan dua spasi.
Kutipan diapit dengan tanda kutip.
Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

-> Yang lebih dari empat baris :
Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
Jarak antar kutipan satu spasi.
Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).


2. Kutipan tak langsung

Kutipan diintegrasikan dengan teks.
Jarak antar baris kutipan spasi rangkap.
Kutipan tidak diapit tanda kutip.
Sesudah selesai diberi sumber kutipan.


3. Kutipan pada catatan kaki

Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkatsaja.
Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.


4. Kutipan atas ucapan lisan

Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bilapembicara seorang pejabat). 
Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.


5. Kutipan dalam kutipan

Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.


6. Kutipan langsung dalam materi

Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hinggga  perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.


Fungsi Kutipan :

Landasan teori.
Penguat pendapat orang lain.
Penjelasan suatu uraian.
Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.


B. ABSTRAK 
Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca.Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung. Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret. Misalnya Perjanjian jual beli


Fungsi Abstrak :
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari referensi dalam penelitian yang anda cari.

Adanya abstrak akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.


Jenis-Jenis Abstrak :

Abstrak dalam sebuah penulisan karya ilmiah memiliki beberapa jenis penulisan berdasarkan isinya. Abstrak dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.

Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.

Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.


Cara Penggunaan Abstrak :

Membuat abstrak tidaklah mudah, namun juga bukan merupakan hal yang menakutkan. Ada beberapa tips khusus untuk anda dalam membuat abstrak, sehingga dapat terhindar dari kesalahan yang sifatnya umum.


Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan abstrak :

->Semua bagian harus seimbang. Jangan hanya menonjolkan hanya salah satu aspek saja, seperti judul saja atau penggunaan metode penelitian saja, tetapi mengulas hasil penelitian lebih ditekankan.
->Pastikan penulisan abstrak menggunakan unsure 5W + 1H dengan lengkap.
->Harus ada hubungan yang kohesif antar unsur penelitiannya. Harus ada benang merah dari hasil penelitian yang telah dibuat.
->Pilihlah kata kunci yang sesuai dengan subjek dan objek penelitian yang telah dibuat.


C. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis).


Jenis-Jenis Daftar Pustaka :  
Kelompok Textbook
Penulis perorangan.
Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga.
Buku terjemahan.

Kelompok Jurnal 
Artikel yang disusun oleh penulis.
Artikel yang disusun oleh lembaga.
Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /simposium.

Kelompok disertasi / tesis
 
Kelompok makalah / informasi dari Internet


Cara Penggunaan Daftar Pustaka :
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).

 
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut :

Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan).
Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.).
Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang. 

Beberapa rumusan pendapat tentang penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet:

- Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah :

• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses. – Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online

Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring.

Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring.

Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.


Fungsi Daftar Pustaka :

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.



Selasa, 01 Januari 2013

Etika Penulisan dalam BLOG


Banyak ditemukan penulisan dalam blog terkadang tidak memenuhi etika yang baik. Mungkin salah satunya adalah blog saya ini, meskipun saya sudah belajar Bahasa Indonesia cukup lama dari mulai SD sampai saya kuliah, pasti tata cara penulisan blog saya masih jauh dari kata sempurna.

Menulis di blog bukanlah hal yang mudah karena hasil tulisan bisa dibaca oleh semua orang, maka diperlukan etika dalam menulis di blog.

 
Ada beberapa inti dalam etika menulis blog dan baik diantrannya:

Judul yang menarik, pemilihan judul adalah hal utama yang harus dipikirkan. Judul yang menarik dapat membuat pembaca penasaran dengan isi dari tulisan di blog tersebut. Judul juga harus sesuai dengan isi dari tulisan. Jangan hanya karena ingin membuat judul yang menarik tapi tidak sesuai dengan isinya.

Jangan menggunakan huruf besar dan berwarna. Dengan menggunakan huruf besar sepertinya anda sedang emosi dan huruf berwarna membuat orang pusing karena itu lebih baik gunakan huruf dan ejaan yang biasa saja, baku tapi santai. Hal tersebut akan membuat pembaca lebih nyaman untuk membaca isi dari blog kita.

Jangan lupa memakai tanda baca seperti titik(.), koma(,), tanda tanya(?), dll. Karena ini sangat mempunyai pengaruh yang besar untuk pembaca, salah tanda baca dapat diartikan lain oleh si pembaca.

Bahasa yang mudah dimengerti, jangan memakai istilah yang jarang orang pakai atau beri penjelasannya pada pertama kali kata itu dipakai. Sehingga orang yang membaca blog anda akan mengeri tentang apa yang disampaikan si penulis. Karena orang tidak akan mengerti jika kita memakai bahasa "high class" yang hanya para ahli atau orang tertentu yang berkecimpungan di dunia tersebut yang dapat mengerti bahasa tersebut.

Jangan bertele-tele dalam menyampaikan maksud dari isi jangan terlalu berputar-putar karena itu akan membuat pembaca bingung dan tidak mengerti inti dari penulisan tersebut. Setelah awal paragph dibuat bolehlah penulis sedikit bertele-tele tapi sedikit saja. Jangan terlalu banyak dan kalau bisa kalimat yang bertele-tele tersebut masih ada hubungannya dengan kalimat inti dengan kalimat inti.
Pilih bahasa yang pantas dan sopan. Jika kita memakai bahasa yang kurang baik dan tidak sopan, maka hal tersebut akan membuat pembaca bertanya, "Ini blog atau twitter sih, kok bahasanya semaunya sendiri ya?". Karena itu jangan memakai bahasa yang aneh atau bahasa gaul. Orang tidak mengerti akan memiliki pendapat lain .

Jangan sampai salah ketik, kalau sampai salah ketik bisa berdampak bahaya, tidak setiap orang mempunyai pendapat yang sama bisa jadi karena salah ketik menyebabkan arti yang berbeda. Jadi sebelum dikirim lebih baik periksa kembali, apakah ejaan dan tulisan tersebut sudah layak untuk dipublikasikan.

Tambahkan humor dalam penulisan, karena dengan adanya sedikit humor bisa membuat pembaca merasa lebih rileks. Cukup sekali atau dua saja, karena jika terlalu banyak akan membuat pembaca tidak tertarik lagi.

Jangan terlalu sering copy-paste dalam menulis blog jangan sering melakukan itu ,membuat kretifitas 
kita tidak berkembang, boleh juga hal itu dilakukan tapi dengan cara tetap mencantumkan daftar pustaka (link ata buku darimana kita mendapatkan informasi tersebut).

Pemilihan gambar, jika kita didalam penulisan anda ingin ditampilkan gambarnya, sebaiknya jangan yang gambar yang besar itu membuat orang yang akan membuka blog anda menunngu terlalu lama, jadi jangan sampai hanya karena gambar tersebut orang tidak jadi membuka blog anda.

Intinya, dalam membuat penulisan di dalam blog atau internet, kita harus memperhatikan hal-hal kecil yang terlihat tidak penting, tapi dalam membuat blog kita harus memperhatikan kembali apa yang akan kita publikasikan ke dunia luar. Harus mempunyai etika bersopan santun didalam dunia blog, orang yang mempunyai etika di dalam menulis mempunyai kertas putih di hatinya. Karena ketika menulis itu adalah ungkapan isi hati, yang mencerminkan kehidupan sehari-harinya.

Jangan lupa membaca kembali, mengoreksi  tanda baca, ejaan, pilihan bahasa, dan sopan santun sesama blogger agar apa yang kita tulis dapat berguna bagi pengguna search engine dan tidak merugikan orang lain.

Pada era informasi ini, banyak cara yang dapat digunakan dalam mengeluarkan pendapat, salah satunya dengan menulis. Saat ini yang banyak digunakan yaitu menulis melalui intenet, tetapi banyak aspek yang belum diketahui seseorang, terutama mengenai etika dalam menulis melalui internet. Etika menulis di internet merupakan pendapat masing-masing orang mengenai tata cara atau sopan santun yang harus menulis di dalam dunia maya. Dunia maya memiliki aturan dan sopan santun yang harus dipahami setiap orang. Banyak yang kita jumpai seseorang yang menulis tanpa menggunakan aturan sopan santun yang semestinya, mengirimkan dengan menggunakam e-mail, mempublikasikan dokumen elektronik seperti gambar, video, dan tulisan-tulisan dalam bentuk lain tanpa memperhatian kode etika yang semestinya.

Hal-hal yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut :

1. Mengirimkan dan mendisbrusikan dokumen yang bersifat fotografi, menghina, mencemarkan nama baik, dll.

2. Melakukan pembobolan secara sengaja ke sistem komputer.

3. Melakukan pengadaan tanpa ijin.

4. Menapulasi, mengubah, menghilangkan informasi.

Yang harus kita lakukan ketika meulis diblog adalah meningkatkan kewaspadaan. Kita harus memikirkan apa yang kita tulis akan mempunyai dampak yang bersifat positif atau pun negatif. Apa yang kita tulis harus memilik tujuan yang jelas agar tidak menimbulkan akibat yang negatif bagi kita sendiri maupun orang lain.

Beberapa point yang perlu diperhatikan saat menulis di blog menurut pendapat saya adalah sebagai berikut :

1. Isi tulisan mengandung unsur SARA

Masalah SARA sangat rentan menimbulkan pertentangan yang akan berakibat buruk jika ditulis dalam media online yang bersifat mudah menyebar. Pemahaman orang tentang hal ini tentu saja berbeda-beda berdasarkan latar belakang orang membacanya. Keanekaragaman pemikiran tersebut akan menyulut masalah SARA yang ditulis dalam suatu blog menjadi masalah serius dan susah terkendalikan.

2. Tidak berbau pornografi

Suatu hal yang perlu diingat sebagai penulis, blog disini dapat diakses  oleh siapapun tidak terkecuali oleh anak dibawah umur. Memang penyedia layanan hosting blog seperti wordpress pun telah merilis aturan di term servicenya telah melarang adanya unsur pornografi yang diselipkan dalam kata-kata, namun kata-kata yang berbahasa Indonesia akan sulit untuk terlacak.

3. Tidak melanggar hak cipta

Hal ini perlu digaris-bawahi karena banyak blog yang menyertakan link ke suatu file berupa lagu, buku elektronik, software, film, atau karya lain yang sebenarnya terlindungi oleh hak cipta. Memang ada banyak perdebatan tentang hak cipta, akan tetapi sebagai penulis yang baik kita berusaha untuk tidak  melanggar hak cipta.

4. Pencatuman  sumber tulisan

Dalam menulis, kita seharusnya menghargai penulis lainnya apabila kita menulis berdasarkan referensi yang ada pada artikel penulis lain. Copy-paste adalah suatu hal yang sangat dilarang pada tulisan ilmiah, tetapi di blog menurut pendapat saya masih bisa ditoleransi asal mencantumkan sumbernya  dan membuat link ke sumber tersebut. Jika kita ingin belajar menulis maka hindarilah copy-paste. Dengan membaca dari berbagai sumber dan ditambah dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menulis tanpa harus copy-paste artikel dari orang lain. Sekali lagi kita bisa meneruskan tulisan orang lain yang anggap bermanfaat dan menyebutkan bahwa tulisan tersebut berasal dari sang penulis aslinya.

5. Penggunaan inisial

Pada saat membahas suatu kasus yang belum jelas, sebaiknya menggunakan inisial. Asas praduga tidak bersalah sebaiknya kita terapkan. Intinya dalam menulis adalah tujuan yang akan kita capai. Kita bisa menyamarkan suatu kasus dalam bentuk cerita fiksi dengan penokohan yang berbeda untuk menyampaikan pesan dan hikmah yang dapat diambil dari suatu kasus.

6. Kata kunci yang tepat

Terkadang untuk kepentingan meningkatnya traffic blog, orang  membuat kata kunci yang tidak sesuai dengan artikelnya. Hal ini akan menyesatkan pencari artikel. Mungkin masih bisa ditoleransi jika isinya berguna bagi pencari artikel yang tersasar atau pencari produk yang tersasar tersebut. Sekali lagi ini etika saja jika kita tidak ingin mempersulit orang lain. Memang sangat banyak informasi yang tidak relevan dengan yang kita cari di internet, tetapi setidaknya dengan menggunakan kata kunci yang tepat kita sedikit mengurangi masalah tersebut. Kontribusinya memang tidak signifikan tapi jika semua penulis menggunakan keyword yang tepat akan memudahkan pembaca.

Demikian pendapat penulis tentang etika menulis di blog. tentunya banyak sekali kekurangan pada tulisan ini.


Source :

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".


Macam-macam tanda baca dan fungsinya

1. Tanda titik (.)
    Fungsi dan pemakaian tanda titik:
Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Pada akhir singkatan nama orang.
Diletakan pada akhir sinGkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Dibelakang angka tau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.

Contoh Kalimat Tanda titik (.): 
Jenis kelamin saya adalah laki-laki.
Kresno Setyoputro, S.Kom.
1. Bahasa Indonesia  
1.1 Arti Bahasa Indonesia
1.2 Fungsi Bahasa Indonesia

2. Tanda Koma (,)
    Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, dll.

Contoh Kalimat Tanda Koma (,) :
Saya sudah mengerjakan tugas graph, pencitraan komputer, dan akuntansi dengan baik.
Karena sibuk, aku lupa mengingatkan bebeh untuk makan.

 3. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.

Contoh Kalimat Tanda Seru (!):
Buka jendelanya sekarang juga!
Dilarang merokok!

4. Tanda Titik Koma (;)
    Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.
Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Contoh Kalimat Tanda Titik Koma (;):
Malam semakin larut; pekerjaan bebeh belum selesai juga.
Saya mengerjakan tugas; Kamu bermain game; Dia memasak di dapur.

5. Tanda Titik Dua (:)
    Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.

Contoh Kalimat Tanda Titik Dua (:):
Ketua : Kresno Setyoputro 
          Wakil Ketua : Kresno Setyoputro
OOO : "Nenek-nenek pakai piyama”
          XXX : "Apaan tuh?”
          OOO : “Lama.”

6. Tanda Hubung (-)
    Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.

 Contoh Kalimat Tanda Hubung (-) :
Tanggal lahir saya adalah 16-03-1993.
Dia adalah orang tercepat se-Indonesia.
Masing-masing peserta wajib membawa senter.

7. Tanda Elipsis (...)
    Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:
Mengambarkan kalimat yang terputus-putus.
Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.

Contoh Kalimat Tanda Elipsis (...) :
Tunggu apa lagi...ya, ayo kita pergi.
Tapi...

8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipergunakan untuk hal-hal berikut ini:
Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh Kalimat Tanda Tanya (?):
Apa warna baju saya saat ini?
Kapan saya dilahirkan?

9. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:
Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan.
Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.

Contoh Kalimat Tanda Kurung ( ) :
Saya kuliah di UG (Universitas Gunadarma)
.
10. Tanda Kurung Siku ( [..] )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

Contoh Kalimat Tanda Kurung Siku ( [..] ):
Kalimat kedua ini (perbedaannya ada di dalam Bab I [lihat halaman 40––52]) perlu dibentangkan di sini.

11. Tanda Petik ("...")
Fungsi tanda petik adalah:
Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain.
Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.

Contoh Kalimat Tanda Petik ("..."):
Karena kelakuannya yang selalu merugikan, maka ia mendapat julukan “Parasit”.
Novel "Jomblo" itu menginspirasikan para jomblo agar tetap semangat.

12. Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:
Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

Contoh Kalimat Tanda Petik Tunggal ('..'):
Never berarti ‘tidak pernah’.

13. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat.

Contoh Kalimat Tanda Garis Miring (/):
Nama : Kresno Setyoputro
Saya adalah mahasiswa angkatan 2010/2011.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

Contoh Kalimat Tanda Penyingkat (Apostrof) ('):
16 Maret '93 (maksudnya '93 = 1993).
Semua ‘kan kuberikan kepadamu (maksudnya 'kan = akan).


sumber :