Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat
Indonesia dengan mengunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep dan teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu
sosial seperti:sejarah,ekonomi,geografi sosial,sosiologi,antropologi,pskologi
sosial. Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan
yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia
diberikan di Perguruan Tinggi.Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dan
pengertian umum tentang gejala-gejala sosial agar daya tanggap,persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapa ditingkatkan sehingga
lebih peka tehadapnya.
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik
yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan,
terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem
pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan
Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan
oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan
tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi
mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan
tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan
sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
1. Kemampuan akademis : adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional ; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
1. Kemampuan akademis : adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional ; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki seseorang diatas lulusan perguruan tinggi diharapkan seseorang menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat indonesi dan umat manusia pada umumnya. Pencapaian kemampuan akademik dan kemampuan profesi telah diusahakan melalui mata kuliah (MKK). Kedua kemampuan tersebut bertuuan untuk memberikan keahlian dalam bidangnya dan kemampuan menerapkan keahlian itu dalam masyarakat. Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Berdasarkan sumber
filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan
dapat dikelompokan menjadi tiga :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) :
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya
ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan
itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5
benar dan 100 5 salah.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) : ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti
tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan
pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Ilmu social dasar tidak
merupakan gabungan dari ilmu social dasar yang dipadukan, karena ilmu social
dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak
mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti
ilmu-ilmu social diatas.Ilmu sosial dasar merupakan suau bahan studi atau
program pekerjaan yang khusus dirancanga untuk kepentingan atau pengerjaan yang
di Indonesia diberikan di perguruan tinggi.Ilmu Sosial Dasar adalah gabungan
dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang di pergunakan dalam pendekatan dan
pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul di masyarakat.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri,tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri,tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
1. berbagai kenyataan
yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan
pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
2. Adanya
keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing
mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah
laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta
persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan
adanya pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama
dalam masyarakat kita.
Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan
memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg
dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai),
persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat
ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi
lebih besar.
Tiga Jenis Kemampuan
ISD* :
1. Kemampuan Personal
(kemampuan pribadi) : Dapat menunjukan sikap dan kepribadian Indonesia , mengenal
dan memahami nilai-nilai agama,
kemayarakatan, kenegaraan serta pandangan luas terhadap masyarakat.
kemayarakatan, kenegaraan serta pandangan luas terhadap masyarakat.
2. Kemampuan akademik
: kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan
analisa, berpikir logis, kritis, sistematis, analitis.
analisa, berpikir logis, kritis, sistematis, analitis.
3. Kemampuan
Profesional : kemampuan dalam
bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan yang tinggi.
pengetahuan yang tinggi.
ISD sebagai komponen
MKDU
MKDU adalah Mata Kuliah Dasar Umum yang harus
diikuti oleh setiap mahasiswa. MKDU terdiri dari 6 matakuliah, yaitu : Agama,
Pancasila, Kewiraan, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Budaya Dasar (IBD). Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu
disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau
interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian,
diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap
lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa
diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.
Berikut adalah MKDU/
Mata Kuliah Dasar Umum yang terdiri atas mata kuliah:
- Pancasila
- Agama
- Kewiraan
- PENDIDIKAN
Sejarah Perjuangan Bangsa
- Ilmu Alamiah
Dasar (IAD)
- Ilmu Sosial
Dasar (ISD)
- Ilmu Budaya
Dasar (IBD)
Sebenarnya MKDU perguruan tinggi di Indonesia
dapat di kelompokkan menjadi 2, Kelompok pertama meliputi mata kuliah :
Pancasila, Agama, Pendidikan Sejarah perjuangan bangsa dan Kewiraan. Kelompok
ini diharapkan dapat memberikan dasar pedoman untuk bertindak sebagai warga
Negara terpelajar yang baik. Keempat mata kuliah tersebut wajib di ikuti oleh
semua mahasiswa di perguruan tinggi, yang dinilai dan ikut menentukan
kelulusan. Kelompok kedua
meliputi mata kuliah : IAD, ISD, dan IBD. Kelompok ini diharapkan dapat
membantu kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah, Lingkungan
social dan lingkungan budaya.
Ketiga mata kuliah
diatas diberikan kepada semua mahasiswa dengan ketentuan bahwa mahasiswa bidang
pengetahuan keahlian yang berada dalam ruang lingkup salah satu mata kuliah
dasar tersebut tidak diwajibkan mengikuti mata kuliah dasar yang bersangkutan.
Secara Spesifik kemampuan pribadi yang hendak
di capai melalui MKDU bertujuan menghasilkan warga Negara Sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut:
- Taqwa kepada
tuhan yang maha esa , bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran
agamanya, dan memilki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
- Berjiwa
Pancasila sehingga segal keputusan serta tindakannya mencerminkan
nilai-nilai pancasila dan memiliki Integritas kepribadian yang tinggi,
yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana
Indonesia.
- Memiliki wawasan
sejarah perjuangan bangsa, sehingga dapat memperkuat semangat kebangsaan,
mempertebal cinta tanah air, meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, Mempertinggi kebanggan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana
Indonesia.
- Memiliki wawasan
komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi oermasalahan
kehidupan, baik social, ekonomi, politik, pertahanan keamanan maupun
kebudayaan.
- Memiliki wawasan
budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama sama
mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun tentang lingkungan
alamnya secara bersama sama serta di dalam pelestariannya.
Tema pokok perkuliahan ISD sebagai bagian dari
MKDU adalah hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya.
Hubungan tersebut dapat mewujudkan adanya kenyataan kenyataan social dan
masalah masalah social dan inilah yang menjadi pusat perhatian dari Ilmu Sosial
Dasar dan yang penelaahannya menggunakan pendekatan berbagai disiplin
(interdisiplin dan atau multidisiplin) dengan memanfaatkan pengertian
pengertian (fakta,konsep, teori) yang berasal dari lapangan ilmu ilmu social
seperti: sejarah, ekonomi, geografi, social, sosiologi, antropologi dan
psykologis social.
Tidak kurang dari 400
tahun lamanya, menurut beberapa sumber, dunia keilmuan berada dalam dominasi
dan otoritas paradigma positivisme ( Muslih,2005). Isu utama yang dibawa oleh
paham ini adalah dalam refleksi filsafatnya yang sangat menitik beratkan pada
aspek metodologi. Intinya adalah bagaimana memperoleh pengetahuan yang sahih
tentang kenyataan. Isu ini menjadi penting karena pemahaman tentang positif itu
sendiri dimaksudkan sebagai “apa yang berdasarkan fakta obyektif” padahal
metodologi ilmu sosial berpangkal pada gejala-gejala subyektivitas manusia,
kepentingan maupun kehendak, tidak mengganggu obyek observasi yaitu tindakan
sosial. Karena hal itulah pada saat itu Ilmu-ilmu sosial kurang dapat
berkembang pesat dimasyarakat berbeda ketika Indonesia baru meraih kemerdekaannya
hingga sekarang.
Beberapa wujud
perkembangan Ilmu sosial di Indonesia setelah meraih kemerdekaan dapat kita
lihat dari* :
- Berdirinya
akademik politik di Yogyakarta
- Didirikannya
balai perguruan tinggi Gajah Mada.
- Didirikannya
akademi kepolisian.
Tujuan
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum, ilmu sosial dasar mempunya I tujuan pembinaan mahasiswa agar: Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajari secara kritis-interdisipliner. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial masalah sosial yang timbul.
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum, ilmu sosial dasar mempunya I tujuan pembinaan mahasiswa agar: Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajari secara kritis-interdisipliner. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial masalah sosial yang timbul.
Ruang Lingkup Ilmu
Sosial Dasar
Materi Ilmu sosial Dasar atas masalah-masalah sosial.Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasikan kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisplin. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementar saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman”dan konsep”Kesatuan Sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat:
a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual.
b. Persamaan dan perbedaan kepentingan.Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja sama,kesetiakawanan antar individu dan golongan.
Materi Ilmu sosial Dasar atas masalah-masalah sosial.Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasikan kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisplin. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementar saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman”dan konsep”Kesatuan Sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat:
a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual.
b. Persamaan dan perbedaan kepentingan.Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja sama,kesetiakawanan antar individu dan golongan.
Masalah-masalh sosial
yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar
terdiri dari 8 pokok bahasan,dari ke delapan pokok bahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya:
1.Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.Masalah individu,keluarga dan masyarakat.
3.Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5.Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6.Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7.Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integritas.
8.Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
1.Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.Masalah individu,keluarga dan masyarakat.
3.Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5.Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6.Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7.Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integritas.
8.Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
Ilmu Sosial Dasar dan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu social dasar ISD dan ilmu penegetahuan
social mempunyei persamaan dan perbedaan adapun persamaan antara keduanya
adalah :
a)
Keduanya merupkan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran
b)
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c)
Keduanya mempunyei materi-materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah
social.
Adapun Perbedaan
diantara keduamya adalah adalah:
a)
Ilmu social dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan ilmu social dasar
diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan
b)
Ilmu social dasar merupakan salah satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu
penegetahuan social merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (Untuk
sekolah lanjutan)
c)
Ilmu social dasar diarahkan pada pembentukkan sikap dan kepribadian , sedangkan
ilmu pengetahuan social diarahkan pada pembentukkan penegetahuan dan ktrampilan
intelektual.
Berikut Bahan
pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan:
- Kenyataan-kenyataan
social yang ada dalam masyrakat, yang secara bersama-sama merupakan
masalah social tertentu.
- Konsep-konsep
social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat
diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam
ilmu pengetahuan sosial, contohnya:
Keanekaragaman dan
konsep kesatuan sosial bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat
kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyrakat selalu terdapat:
- Persamaaan dan
perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individualatau kelompok
atau golongan.
- Persamaan dan
perbedaan kepentingan
Masalah-masalah
sosial yang timbul didalam masyarakat bisasnya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang berkaitan.Konsorsium antar bidang telah
menetapkan bahwa perkuliahan ilmu sosial dasar terdiri dari 8 pokok bahasan
yaitu:
- Berbagai masalah
kependudukan dalam hubungannyadengan perkembangan masyrakat dan kebudayaan
- Masalah
Individu, keluarga, dan masyarakat
- Masalah pemuda
dan sosialisasi
- Masalah hubungan
antara warga Negara dan Negara
- Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat
- Masalah
masyrakat perkotaan dan perdesaan
- Masalah
pertentangan-pertentangan sosial dan intgrasi
- Pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
Untuk membantu
memahami terhadap masalah-masalah tersebut diatas maka dalam buku ini dihimpun
kumpulan karangan yang disusun dan berkaitan dengan ,masing-masing pokok
bahasan yang telah ditentukan.
Buku Ilmu Sosial
Dasar Karya Effendi Wahyono dkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar