Dalam hidup ini banyak sekali pelajaran yang
bisa kita dapatkan di dunia ini, mulai dari ilmu pengetahuan, ilmu alam, ilmu
agama dan lain sebagainya.Karena memang itulah tujuan hidup manusia yang
sebenarnya, karena tanpa ilmu tentu saja manusia akan sama saja dengan binatang
dan makhluk hidup lainnya, yang kalau diibaratkan hanya bisa jalan tapi tak
tahu arah dan tujuan.Karena itu manusia diberikan akal berupa pikiran agar
mereka tidak sederajat dengan makhluk hidup lainnya, yang mana manusia itu
disebut sebagai khalifah di dunia ini.Tentu saja Tuhan memberikan akal pikiran
kepada manusia ada tujuannya, yaitu agar manusia bisa taat dan menjalankan
segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, tapi kalau kita lihat
belakangan ini keadaan di bumi kita ini sudah menjadi semakin terbalik dimana
banyak sekali manusia yang menjalankan segala laranganNya dan semakin
meninggalkan segala yang diperintahNya.
Ini pun tidak luput karena adanya pengaruh
kemajuan tekhnologi yang mengakibatkan banyak sekali manusia menciptakan
sesuatu hal, lalu yang terjadi maka mereka akan membanggakan dirinya sendiri
dan akan menganggap dirinya menyamai Tuhan, inilah yang menjadi kekeliruan
terbesar saat ini, tentunya kalau kita dapat mengkaji ulang sepintar dan
sebagus apapun kita menciptakan sesuatu tentu tidak akan sebanding dengan apa
yang diciptakanNya untuk kita yang hidup di dunia ini, seperti pikiran
contohnya.Tanpa pikiran yang diberikan Tuhan pada kita tentunya kita tidak
dapat menciptakan sesuatu.Balik lagi ketema yang akan saya buat dalam blog ini,
yaitu “we know nothing or we know all thing” kira-kira apa yaa arti dari
tulisan ini, kalau di artikan dalam bahasa Indonesia sih we know nothing
berarti kita tidak tahu apa-apa dan kalau we know all thing ya artinya kita
tahu segalanya.
Bila seseorang menjadi we know nothing berarti
dia tidak tahu tentang apapun, nah bila ini terjadi pada anda tentu anda akan
mencari tahu sesuatu yang ingin anda ketahui itu, sedangkan bila anda sudah
merasa menjadi seseorang yang we know all thing berarti anda seseorang yang
takabur, berarti anda sudah merasa mengetahui segala hal, nah bila ini yang
menjadi prinsip anda untuk masa depan, saya yakin anda akan kalah dari
seseorang yang we know nothing di masa depan, mengapa demikian.Secara logika
kita artikan seperti ini, jika anda sudah merasa menjadi seseorang yang we know
all thing tentu saja anda sudah merasa menjadi orang yang paling pintar dan
tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, anda juga tidak akan mau lagi
belajar untuk sesuatu hal yang baru, anda tidak akan pernah bertanya pada
siapapun dan yang pasti anda akan menjadi seseorang yang sombong. Kembali lagi
jika kita masih merasa We Know Nothing. Kita akan selalu mecari tahu tentang
hal-hal yang baru, kita akan terus dan terus belajar mengenai hal-hal
yang baru, kita akan banyak bertanya kepada orang lain, kita akan mempunyai
motivasi tinggi untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
Dalam menggali ilmu biasanya langsung berfikir
tentang sekolah padahal menggali ilmu di bagi menjadi 2, yaitu formal dan
informal:
- Pendidikan
formal: merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai
dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.
- Pendidikan
informal: paling banyak pada terdapat pada usia dini, serta pendidikan
dasar adalah TPA atau tempat pendidikan Al – Quran, yang banyak terdapat di
mesjid dan sekolah minggu yang terdapat di gereja. Selain itu juga terdapat
berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Program – program PNF yaitu Keaksaraan fungsional (KF); Pendidikan Kesetaraan
A, B, C; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Magang; dan sebagainya Lembaga PNF
yaitu PKBM, SKB, BPPNFI, dan lain sebagainya.
Dalam dunia yang terus berkembang, kita di
tuntut untuk terus belajar dan menggali ilmu atau informasi. Banyak cara yang
bisa kita lakukan dalam menggali informasi itu dengan cara membaca, bergaul,
bermain dan sebagainya. Kita harus membuka wawasan ke lingkungan sekitar, kita
harus membuka mata dan telinga apa yang ada di sekitar kita karena apa yang
kita dapatkan di sekolah atau di kuliah tidak akan berguna apabila kita tidak
mengaplikasikannya di masyarakat. Di era globalisasi ini memang setiap individu
di tuntut untuk kreatif, tentunya kekreatifan ini di dapat dari masyarakat.
Berbeda jika orang yang menutup telinga dan mata akan apa yang terjadi di
masyarakat tidak akan pernah berkembang. Maksudnya menutup telinga dan mata
pada kalimat tersebut adalah tidak mau mencari informasi dari lingkungan
sekitar, baik dari dunia nyata maupun dunia maya.
Belajar untuk hidup dan hidup untuk belajar
adalah kata yang mempunyai makna sama yang intinya sebagai manusia yang
mempunyai akal pikiran akan terus menerus belajar karena ilmu itu tidak akan
habisnya.Tanpa belajar orang tidak akan mungkin bisa hidup, orang yang tanpa
ilmu tentu tidak akan ada gunanya, tidak pula ada harganya karena dari seberapa
ilmu yang kita punya disitulah kita di hargai. Belajar tentu harus memiliki
motivasi tertentu, mengapa demikian? Ini dikarenakan belajar haruslah
berdasarkan niat dari diri individu itu sendiri. Dengan adanya niat yang kuat
akan muncul suatu motivasi yang membuat belajar menjadi semakin mengasyikan.
Belajar yang monoton akan menimbulkan suatu kejenuhan. Inilah yang sedang marak
terjadi di pendidikan Indonesia. Begitu banyak tuntutan kepada murid baik itu
tugas maupun materi pada kurikulum yang padat dan berubah-ubah. Saat saya di
SMA, guru saya pun ikut kerepotan akan kurikulum pendidikan yang padat dan
kerap kali berubah. Menurut saya situasi seperti inilah yang membuat
siswa-siswi stress, terbebani dalam belajar, dsb. Hal tersebut bisa kita lihat
dari perilaku siswa-siswi di sekolah seperti: bolos sekolah, nongkrong setelah
pulang sekolah (dengan anggapan untuk refreshing), dsb. Mungkin ada benarnya
kalau belajar itu tidak boleh enaknya saja, namun kita seharusnya mencontoh
negara maju yang memiliki system pendidikan lebih efektif.
Kita telah membahas apa maksud dari “WE KNOW
NOTHING” , belajar dalah kata kata kuncinya. Lalu bagaimana dengan “WE KNOW
ALLTHING” mengapa mengetahui segala hal tidak jauh lebih baik daripada
mempelajari berbagai hal? Mengetahui berbagai hal memang didambakan setiap
orang, karena ini terkesan menggambarkan orang yang cerdas, pandai, berwawasan
luas, dsb. Namun tahukan kalian akan dampak yang negatif dari “WE KNOW
ALLTHING” ini? Kadang orang yang sudah mengetahui segala hal akan menjadi
sombong dan malas, karena dia merasa dirinya telah mencapai titik puncak dari
suatu pengetahuan. Ini juga bisa berdampak ke hubungan sosial, orang di
sekitarnya tidak akan memiliki interesting dalam berbicara dengan dirinya. Ini
hanya sebagai contoh mengapa “WE KNOW ALLTHING” tidak lebih baik dari “WE KNOW
NOTHING” karena menurut saya ini hanyalah perbedaan paham dan cara kita
memandang bagaimana kita menghadapi ilmu pengetahuan dan informasi di sekitar
kita. Mudah saja, orang yang berfikiran “WE KNOW NOTHING” akan terus berkembang
dibandingkan dengan orang yang berfikiran “WE KNOW ALLTHING”.
*** Tom Krause “Jika
kau hanya melakukan apa yang kau tahu bisa kau kerjakan, kau tidak akan bisa
berbuat lebih.” Tom Krause (1934), motivator, guru, dan pelatih”. Kalimat emas
ini jelas menggambarkan jika kita hanya melakukan apa yang kita bisa dan
ketahui itu hanyalah akan menjadi sia-sia, karena kita tidak akan mendapatkan
hal yang berguna untuk masa depan kita. Mencoba hal baru adalah hal yang
dianjurkan dalam quotes ini, karena dengan bereksperimen akan hal yang belom
pernah kita lakukan akan memberikan pengetahuan baru yang tentunya akan berguna
untuk masa depan kita. Kita tahu pengalaman adalah guru yang paling baik, maka
dari itu dengan kita mencoba berbagai hal kita akan mendapatkan
pengalaman-pengalaman yang membuat kita menjadi semakin matang. Masa muda adalah
masa yang berapi-api, begitulah yang dikatakan oleh raja dangdut Indonesia bang
haji Rhoma Irama. Menurut saya hal ini sangat positif dalam pengertian semangat
yang tinggi dalam meraih cita-cita juga berbagai hal tentang hidup. Hal
tersebut juga bisa digunakan di berbagai macam hal, sebagai contoh berikut ini
adalah tips untuk menjalankan bisnis dari sebuah pengalaman****:
TIPS SUKSES BISNIS:
BELAJAR DARI PENGALAMAN ORANG LAIN
Ada Banyak Tips Sukses Bisnis yang
dikemukakan oleh para praktisi maupun ahli bisnis. Berbeda kepala mungkin akan
berbeda tips sukses bisnis yang disarankan, tetapi ada nilai-nilai umum yang
bisa dipakai sebagai pedoman sukses dalam bisnis. Bisnis merupakan perjalanan
dan perjuangan panjang sebelum meraih kesuksesan dan keberhasilan. Tidak
jarang sebelum menuai kesuksesan orang sukses harus terpuruk dalam kegagalan
demi kegagalan yang tidak hanya menyakitkan tetapi melemahkan semangat untuk
terus berjuang. Orang sukses adalah orang yang
mampu bangkit dari kegagalan bukan orang yang tidak pernah gagal.
Kebanyakan orang sukses memang seperti itu,
meski tidak semua orang sukses melalui jalan penderitaan dan kegagalan. Meski
demikian kesuksesan sebuah bisnis membutuhkan perjuangan yang tidak kenal
lelah. Inovasi, kreatifitas, kegigihan dan semangat pantang menyerah merupakan kunci-kunci
sukses bisnis yang harus dipegang teguh.
Satu tips sukses bisnis adalah belajar
dari pengalaman. Kata-kata bijak mengatakan , Pengalaman Adalah Guru yang
paling baik. Demikian juga dengan bisnis, pengalaman mengalami kegagalan
menjadikan pelaku bisnis bertambah matang dan mengerti, jika berhasil bangkit
dari kegagalan tersebut. Pertanyaan selanjutnya “Apakah Harus Gagal dulu
sebelum berhasil? Tidak ada orang yang ingin gagal, secara naluriah semua
orang menginginkan usaha yang dijalankan selalu menuai keberhasilan demi
keberhasilan. Tetapi dalam proses bisnis harapan tidak selamanya sesuai dengan
kenyataan.
Untuk meminimalkan
kegagalan dalam bisnis adalah belajar dari pengalaman orang lain. Pengalaman
orang lain tidak hanya dari orang-orang sukses saja tetapi juga dari
orang-orang gagal . Bagi pelaku bisnis pemula, pengalaman mengelola bisnis
tentu saja belum dimiliki. Dengan Belajar dari orang lain kita bisa membuat analisa
faktor-faktor penyebab kegagalan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha
bisnis. Meski praktek langsung dengan melihat orang lain melakukan usaha,
tetapi mempelajari pengalaman orang lain tetap memiliki arti yang cukup
penting. Tips sukses bisnis dengan belajar dari pengalaman orang lain
penting untuk meminimalkan resiko kegagalan, paling tidak tidak mengulangi
kesalahan orang lain.
Bagaimana belajar dari orang lain? Banyak
Cara bisa dilakukan untuk belajar dari kesuksesan orang lain. Cara sederhana
adalah dengan bertanya dan melihat langsung kegiatan bisnis dari
orang yang bersangkutan. Orang-orang yang telah mencapai kesuksesan biasanya
sangat terbuka dalam memberikan informasi dan kiat-kiat sukses bisnis. Tips
sukses bisnis yang diberikan langsung oleh sumber memiliki kekuatan sampai ke
dalam hati dan fikiran kita. Pengalaman sukses yang dibagikan kepada orang lain
tidak akan mengurangi kesuksesan itu sendiri, justru memperluas kesuksesan.
Karena itu tidak salah bergaul dengan orang-orang seperti ini untuk belajar,
bukan untuk mencari keuntungan sesaat.
Orang sukses biasanya memiliki buku
biografi baik yang ditulis sendiri maupun ditulis orang lain, membaca
biografi merupakan cara belajar menjadi orang sukses. Meski orang sukses
adalah orang yang terbuka dan mau memberikan informasinya , tetapi kesibukan
terkadang membuat kita sulit untuk bertemu, saat ini banyak kelompok usaha,
instansi atau event organiser yang mengelola seminar Bisnis dan
kewirausahaan yang menghadirkan pelaku-pelaku usaha sukses. Sangat baik
memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang
akan bermanfaat untuk sukses bisnis anda.
Selain tips-tips sukses bisnis belajar
dari pengalaman orang lain di atas, ada beberapa tips sukses dalam
menjalankan bisnis:
1. Mengubah Pola
Pikir, Tindakan manusia dikendalikan oleh cara berfikirnya, untuk sukses yang
pertama kali harus diubah adalah cara berfikir kita. Pikiran harus dikondisikan
dalam kondisi terdesak agar memacu tindakan menuju kesuksesan.
2. Keterampilan
menangkap peluang Usaha, keterampilan tidak hanya berani tetapi juga jeli
melihat peluang usaha yang prospektif dan tidak. Peluang usaha yang terlihat
kecil tetapi bisa jadi menjanjikan keuntungan yang besar.
3. Melakukan
Tindakan, meski pikiran menentukan tindakan tetapi tidak akan berarti apa=apa
tsnpa tindakan.. Perubahan positif akan tercapai bila melakukan perubahan
dengan tindakan nyata. Keberuntungan lebih berpihak kepada yang banyak mencoba
dan melakukannya, bukan kepada orang yang berangan-angan melajukan dan tidak
berbuat apa-apa.
4. Memilih Usaha
yang belum terlalu banyak dilakukan orang lain. Memilih usaha yang belum
banyak dilakukan orang lain meminimalkan persaingan (Threats dalam Analisis SWOT).
5.Memilih Bidang
usaha yang menarik, semua orang pada dasarnya bisa melakukan apa saja tetapi
pilihlah bidang usaha yang paling menarik minat kemudian ditekuni dan dilakukan
dengan penuh kesungguhan. Hobi bisa menjadi peluang usaha jika
ditekuni dengan sungguh-sungguh.
Orang yang belajar
dari pengalaman hidupnya adalah orang yang tergolong “WE KNOW NOTHING” karena dia
selalu belajar akan apa yang pernah dialaminya maupun akan apa yang ada di
depannya.
“Better know nothing
than half-know many things”
Maksud dari ungkapan diatas adalah lebih baik
tidak tahu apa-apa dari pada setengah tahu banyak hal. Dengan tidak tahu
apa-apa, maka kita akan bergerak untuk mencari tahu. Kita akan bergerak untuk
menggali informasi tentang sesuatu yang ingin kita ketahui. Kita akan berusaha
untuk memperdalam pengetahuan tentang sesuatu tersebut. Setelah kita cukup tahu, maka kita akan
mengekspresikan atau menindak lanjuti pengetahuan kita tersebut didalam
kehidupan sehari-hari.
Berebeda jika “We
half-know many things”, kita tahu banyak hal, namun hanya setengah-setengah
atau tidak sepenuhnya tahu. Kita hanya sekedar tahu, namun tidak melakukan
tindakan atas pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki.
Apalah gunanya pengetahuan tetapi kita tidak
melakukan tindakan apapun. Ilustrasinya seperti berikut. Di lingkungan kampus,
pihak pengelola kampus sudah memasang peringatan untuk tidak merokok di area
kampus, peringatan tersebut sudah terpampang jelas dan tentunya semua mahasiswa
tahu mengenai peringatan tersebut. Namun didalam kenyataanya masih banyak
mahasiswa yang tetap saja merokok di area kampus.
Nah, hal ini berarti mahasiswa sebenarnya tahu
bahwa mereka dilarang merokok diarea kampus. Tetapi mahasiswa tersebut tidak
sepenuhnya tahu mengapa pihak pengelola melarang mereka merokok diarea kampus.
Yang mereka tahu hanyalah larangan, tanpa mereka ketahui mengapa larangan
tersebut diberlakukan. Mahasiswa tidak mau tahu akibat-akibat yang ditimbulkan
dari perbuatan merokok tadi. Mereka tidak mau tahu bahwa dengan merokok, dapat
membahayakan orang lain, merugikan orang lain,menyusahkan orang lain. Perokok
pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Hal ini yang saya maksud
dengan membahayakan orang lain, dengan perbuatan merokok berati kita
membahayakan kesehatan orang lain, membahayakan jiwa orang lain dan tentunya
merugikan orang lain karena mereka membayar biaya kesehatan akibat perbuatan
kita. Setelah merokok, biasanya mahasiswa mematikan rokoknya dengan menempelkan
dilantai dan meninggalkan bekas atau noda pada lantai. Cleaning service akan
kesulitan untuk membersihakan noda tadi yang berarti anda menyusahkan orang
lain bukan ?
hanya Tuhan yang memiliki kesempurnaan
sedangkan kita sebagai manusia hanya makhluknya yang tentunya banyak memiliki
kekurangan, jadi saya harapkan janganlah anda sekali-kali berfikir bahwa anda
itu adalah seseorang yang “we know all thing”, karena sebenarnya hanya sang
penciptalah yang berhak atas hal itu, dan untuk manusia tidak akan pernah ada
yang menjadi seorang we know all thing, karena ilmu di dunia ini tidak ada
batasnya, jadi selalulah berendah diri dengan menjadi manusia yang “we know
nothing”,karena memang itulah kenyataan yang apa adanya.
Dinamika manusia memiliki tiga unsur:
pertama, Pengertian. Pengertian manusia adalah pengertian
rohani-jasmani juga jasmani-rohani, yang memuat beberapa segi yakni, pengertian
indera adalah momen dari dan dalam keseluruhan pengertian kita; pengertian
rasional merupakan pengertian konseptual membuat ide; pengertian metafisik
disebut meta-konseptual, misalnya pengertian baik dan buruk. Ketiga segi ini
saling memuat. Pengertian sensitif adalah satu momen dari seluruh pengertian
insani. Tak ada pengertian sensitif tanpa pengertian rohani (intelek) juga sebaliknya.
Pengertian tersebut
memuat fungsi, yakni menjiwai kehidupan manusia, memberi semacam pola dalam
perbuatan; mempesatukan manusia dengan dunianya, kemampuan melakukan
obyektivikasi; mensatukan manusia dengan sesamanya, kemampuan keluar dari batas
ruang dan waktu sehingga mampu melihat manusia dengan dirinya, mampu menangkap
interioritasnya; menangkap tansendensinya, berarti menyeberang, menyerahkan
diri ke lain subyek. Penyerahan ini akhrnya bermuara kepada Tuhan.
Kedua, Rasa. Dibedkan antara rasa jasmani yang
berlokalisasi dan rsa rohani yang tak berlokalisasi. Rasa merupakan penyatu
dari aspek kognitif dan aspek pengambil di dalam menikmati (terpenuhinya suatu
dorongan). Bentuk konkrit dari dinamika dalam unsur ini berupa
dorongan-dorongan ke barang; dorongan seksual; dorongan ke arah keindahan;
dorongan sensitif untuk cinta, disebut dorongan positif. Juga dorongan negatif
yang menyebabkan manusia menolak sesuatu, yakni: takut, marah, segan.
Ketiga, Karsa. Adalah dinamika insani yangbentuknya
menentukan. Karsa berkembang dari aspek jamani-rohani (biologis) ke aspek
rohani-jasmani (logis). Pada taraf logis itulah karsa menjadi dinamika yang
berdaulat, dalam arti mandiri, menguasai dan menentukan diri sendiri.
Dengan demikian pada
kodratnya dinamika manusia menuju kesempurnaan. Namun, dalam perjalanannya ke
arah itu mendapat hambatandari kejasmanian (nafsu-nafsu, keinginan), tapi
manusia tidak diperbudak olehnya karena manusia memiliki karsa yang merupakan
bentuk yang menentukan dalam perbuatannya.
Dalam pelaksanaan
dinamikanya ke kesempurnaan, manusia memperstukan dirinya dengan sesama dan
alam. Mensatukan dirinya dengan sesama adalah sisi sosialitas manusia,
karenanya secara kodrati manusia adalah sahabat bagi manusia yang lain (homo
homini socius). Dan, mensatukan dirinya dengan alam adalah sebagai proses
dinamika aktif manusia mengatasi kodrat alam dan determinasi dunia material
(sisi kebudayaan).
Tapi dalam
pelaksanaan dinamikanya tersebut manusia tidak sepenuhnya tunduk pad akodratnya
karena manusia memilik karsa. Sehingga, dalam pelaksanaan dinamikanya sering
terjadi pembelokan-pembelokan dari nilai-nilai kodratinya. Demikianlah kenapa
dalam kehidupan sosial terjadi kekerasan, penindasan terhadap sesama manusia.
Yang demikian sebenarnya bukanlah kodrat manusia, tapi terjadi karena
pembelokan karsa manusia.
Dari pokok-pokok
gagasan tentang manusia dari Drijarkara tersebut terasa aroma filsafat
eksisitensialisme, yang berkembang di Eropa sesudah Perang Dunia II.
Pemikirannya menampakkan pengaruh dari aliran eksistensialisme. Sebagai aliran
filsafat, eksistensialisme merupakan reaksi terhadap pandangan materialisme
yang meletakkan manusia pada tingkat impersonal dan idealisme yang meletakkan
manusia pada tingkat yang abstrak.
Eksistensialisme
memandang manusia secara terbuka. Artinya manusia adalah realitas yang belum
selesai masih harus membenuk dan dibentuk. Pada hakikatnya manusia terikat pada
dunia sekitarnya, pada sesama manusia. Eksistensialisme memberi tekanan pada
pengalaman konkrit, pengalaman yang eksisitensial.
Eksisitensi pada
manusia adalah cara manusia berada di dunia, menyangkut pengalaman langsung
yang bersifat pribadi. Bereksistensi berarti berdinamika, menciptakan dirinya
secara aktif. Bereksisitensi berarti berbuat, menjadi,merencanakan. Setiap saat
manusia menjadi lebih atau kurang dari keadaan sebelumnya. Dalam istilah
Drijarkara manusia selalau menjadi dan membelum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar